JANGAN BERPIKIRAN BURUK KEPADA SEORANG MUSLIM
Dari Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu, beliau berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda :
إيّاكُمْ والظَّنَّ، فَإنَّ الظَّنَّ أكْذَبُ الحَدِيثِ. [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ]
"Jauhilah oleh kalian berprasangka ! Karena sangkaan adalah ucapan paling dusta.
• Muttafaqun ‘alaihi [HR. Al-Bukhari (5143) dan Muslim (2563)].
————————————————————————
Petikan Pelajaran dari Hadits :
Prasangka artinya meyakini suatu hal tertentu tanpa dasar. [Fathul Dzil Jalali wal Ikram, 15/234].
Asalnya, seorang muslim itu baik, penilaian tentangnya mesti baik. Tidak boleh berpikiran yang buruk. [Ithaful Kiram, hlm. 158]. Ini asalnya.
Boleh saja mencurigainya jika memang :
- Terlihat dari perilaku yang mengarah keburukan atau;
- Gelagatnya mengundang kecurigaan.
Akan tetapi, jika tidak ada hal yang aneh / tidak didapati hal tersebut, maka kita tidak boleh berpikiran buruk tentang saudara kita.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam membahasakan sangkaan buruk tanpa dasar kepada muslim sebagai _"ucapan paling dusta'_ ucapan yang dimaksud adalah ucapan hati atau suara hati, karena itu prasangka.
Disebut _"paling dusta"_ karena seringkali pikiran tersebut -yang asalnya dari hati- melahirkan ucapan atau sikap yang dusta, alias tidak sesuai fakta.
Jadi hal ini peringatan dari Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam agar kita jangan mengikuti suara hati saat berpikiran buruk kepada saudara kita yang memang baik. Jangan mengambil tindakan atau mengeluarkan pernyataan hanya berdasarkan sangkaan !
Misalnya, chat yang lama dibalas, atau telepon yang tak kunjung diangkat, atau apa pun, jangan membuat kita langsung berpikir buruk tentang saudara kita sesama muslim. Tunggu saja, atau tanyakan saat ada waktunya, misalnya _"karena apa"_ atau _"ada apa"._ Jika memang ia menolak bercerita, barangkali itu urusan pribadi yang kita tak boleh tahu, dan itu haknya.
Tidak perlu malah membenarkan dan makin membela pikiran kita, _"Pasti ada apa-apa nie sama aku!"_ Tidak perlu.
Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam mengingatkan, "Jauhilah oleh kalian berprasangka!"
- Dengan haditsnya di atas, Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam juga mengajarkan kita untuk tatsabbut (kroscek) pada setiap urusan; memastikan lebih dulu sebelum bersikap atau berkata. Tidak sekedar bermodalkan _"sepertinya"_ atau _"nampaknya"_ kemudian langsung menilai. [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 102].
- Islam sangat perhatian dengan ikatan antar sesama muslim. Oleh karenanya, kecurigaan tak berdasar adalah *tindakan yang dilarang dalam agama kita.* Agar hubungan ini tetap baik. Tidak putus karena sekedar sangkaan-sangkaan. Dan ma'afkanlah ia...
Allohu a'lam bish showaab
Coretan dari saudaramu yang sedang menata hati...
Comments
Post a Comment