The Gang Hejo

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah, termasuk puasa. Namun, dalam pelaksanaan ibadah puasa, seringkali muncul perbedaan pendapat atau khilafiyah di antara para ulama, terutama mengenai hal-hal yang membatalkan puasa. Bagaimana seharusnya kita menyikapi perbedaan ini? I. Memahami Khilafiyah dalam Fikih Khilafiyah atau perbedaan pendapat dalam fikih adalah hal yang wajar dan telah terjadi sejak zaman para sahabat Nabi. Perbedaan ini muncul karena adanya perbedaan dalam memahami dalil-dalil syariat. Penting bagi kita untuk memahami bahwa khilafiyah adalah rahmat, bukan sumber perpecahan. II. Manhaj Salaf dalam Menghadapi Khilafiyah Manhaj salaf mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain, meskipun ada perbedaan pendapat yang kuat di antara para ulama. Contoh nyata dari sikap ini adalah perselisihan antara ulama besar seperti Syekh Bin Baz dan Syekh Al-Albani. Meskipun mereka berbeda pend...

المتسامحون هم أسعد الناس قلوبا، لأنهم عرفوا قيمة الدنيا و السعادة `Orang yg mudah mema'afkan adalah orang yg paling bahagia hatinya, karena mereka mengerti akan nilai/hakikat dunia dan kebahagiaan.` السعادة تأتي من داخل الإنسان إلى خارجه، Kebahagiaan itu sejatinya muncul dari dalam diri sendiri pada manusia lalu dibawa keluar Oleh karenanya..  فلم يبالوا بأخطاء البشر Mereka tidak mempermasalahkan/memperdulikan kesalahan manusia .  Karena ia paham bahwa..  كُلُّ بَنِى آَدَم خَطّاءٌ  "Setiap anak cucu Adam (manusia) tidak lepas dari kesalahan..."  Maka,...  شرط الصحبة: ‏إقالة العثرة ‏ومسامحة العشرة ‏والمواساة في العسرة. Syarat sebuah persahabatan adalah mudah mema'afkan kesalahan, mudah dalam pergaul, dan membantu ketika ada kesulitan.

Saudaraku semuanya...  Mungkin sebagian besar telah mengetahui bahwasanya meskipun dalam perkara dunia atau hal hal yang sifatnya MUBAH bisa menjadi amal sholih, jika diniatkan untuk membantu ketaatan kepada Alloh Ta'ala Adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh pernah berkata: ‏المؤمن إذا كانت له نية أُثيب على عامة أفعاله، وكانت المباحات من صالح أعماله لصلاح قلبه ونيته. `"Seorang mu'min jika dia memiliki niat (mencari ridho Alloh) maka dia akan diberi pahala atas semua perbuatannya, dan hal-hal yang sifatnya mubah akan tercatat sebagai amal sholihnya karena baiknya hati dan niatnya."` (As-Siyasatusy Syar’iyyah, hlm. 181)  Dan semoga semakin bertambahnya ilmu kita Alloh mudahkan kita semua untuk bisa mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui.  Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rohimahulloh mengatakan : أسأَلُ اللهَ أن يُعِينَنِي وإِيَّاكم على تطبِيق ما عَلِمنا ، لأنَّنَا نَعلَم كثِيرًا ، ولكِن لا نَعمَل إلاَّ قليلًا "Semoga Alloh membantu kit...

Ada da'i pembawa syubhat dalam mengartikan istiwa dan nuzul, mereka memalingkan makna tersebut menurut hawa nafsunya. Mereka tidak mengembalikan makna tersebut menurut pemahaman para ulama salafush sholih.  Ketika kata istiwa ditafsirkan istawla. Dan menafsirkan turunnya Alloh ke langit dunia, ia katakan: "Jangan digambarkan di kepala kita Alloh turun, bukan begitu, namun maksudnya Alloh menurunkan rahmat-Nya." Da'i ini menafikan kalau Alloh yang turun ke langit dunia, tapi yang turun itu adalah rahmat-Nya.  Apa benar menafsirkannya seperti itu?. Kalau kita melhat para da'i yang berhaluan Jahmiyyah dan Mu'tazillah maka retorika mereka seolah hebat dalam pendalilan / hujjah, namun retorika mereka penuh dengan syubhat. (Lihat di dunia medsos mereka bermunculan dari mulai youtube, reel fb, hingga di IG).  Simak apa yang dikatakan ulama Ahlussunnah kita tentang mereka (Jahmiyyah dan Mu'tazilah) Telah berkata Ibnu Abi Hatim, telah meriwayatkan kepada kami Abu H...

Ada perkara yang menakjubkan dari penyakit hasad, yang hal itu seringnya ditemukan pada teman sendiri.  Dia berlagak sebagai penasihat yang baik, padahal sesungguhnya berniat untuk menjatuhkannya. Dia berlagak sebagai pendengar yang baik namun dimaksudkan agar dia mengetahui dirimu dan ingin menjatuhkan dirimu atau engkau bisa terhalang dari segala kebaikan.  Dia tersenyum di hadapanmu, tetapi hatinya penuh dengan kebencian yang membara. Padahal yang dia ikuti itu adalah tokoh yang paling buruk yaitu Iblis laknatulloh. Dimana Iblis laknatulloh pernah mengaku dan bersumpah bahwa dia adalah penasihat yang baik.  Lihat bagaimana Iblis di hadapan nabi Adam Alaihissalam dan istrinya sebagai penasehat bagi keduanya.  Alloh Ta'ala berfirman: وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّى لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ " Dan dia (Iblis) bersumpah kepada keduanya, 'Sesungguhnya saya termasuk orang yang memberi nasihat kepada kalian berdua (dengan tulus). " (QS. Al-A'raaf : 21). Disebutkan dalam taf...

Ketika kita berpapasan/berjumpa dengan seorang muslim yang kita kenal selayaknya kita memberikan salam, lalu berjabat tangan dan berikan senyum serta sapa. Dan ini yang diperintahkan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam :  إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ "Jika engkau berpapasan/berjumpa dengan seorang muslim maka ucapkanlah salam kepadanya." (HR. Muslim no. 2162)  Kemudian nabi shollallohu alaihi wa sallam juga bersabda : وأَفشوا السَّلامَ ، تَدخُلوا الجنَّةَ بسَلامٍ "...Tebarkanlah salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat ." (HR. Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad no. 981, Ibnu Majah no. 3694, at Tirmidzi no. 1855, dan lainnya. Dishohihkan Al Albani dalam shohih al Jami' no. 1085. Dari sahabat Abdullah bin Umar rodhiyallohu anhu). Nabi shollallohu alaihi wa sallam juga bersabda : مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا "Tidaklah dua orang Muslim saling bertemu kemudian mereka berjab...

Jangan pernah minder jika engkau dijuluki sebagai _"Tukang Copas"_ , namun berharaplah pahala dari amalanmu itu sebagai tukang copas (copy paste).. Imam Ibnul Mundzir rohimahulloh berkata : وناسخ العلم النافع له أجره وأجر من قرأه أو كتبه أو عمله به مابقي خطه [الترغيب والترهبب. (1/65)] "Seorang yang mencopy paste (copas) ilmu yang bermanfaat maka baginya pahala (seperti) menyebarkan ilmu, dan pahala orang yang membacanya, atau orang yang menyalinnya (dalam catatan), atau yang mengamalkannya selama tulisan nya itu masih ada." Dan diantara keberkahan dan amanah sebuah tulisan, ia menyandarkan perkataan tersebut kepada pemiliknya/penulisnya.  Ibnu Abdil Barr rohimahulloh berkata : إن مِن بركة العلم أن تضيف الشيء إلى قائله [جامع بيان العلم (2/922)] "Sesungguhnya termasuk dari keberkahan ilmu adalah engkau menyandarkan sesuatu kepada orang yang mengatakannya." Allohu a'lam.  Diambil dari :  https://www.facebook.com/share/p/1DACgJP5Qx/

Dari Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu, beliau berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda : إيّاكُمْ والظَّنَّ، فَإنَّ الظَّنَّ أكْذَبُ الحَدِيثِ. [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ] "Jauhilah oleh kalian berprasangka ! Karena sangkaan adalah ucapan paling dusta. • Muttafaqun ‘alaihi [HR. Al-Bukhari (5143) dan Muslim (2563)]. ———————————————————————— Petikan Pelajaran dari Hadits : Prasangka artinya meyakini suatu hal tertentu tanpa dasar. [Fathul Dzil Jalali wal Ikram, 15/234]. Asalnya, seorang muslim itu baik, penilaian tentangnya mesti baik. Tidak boleh berpikiran yang buruk. [Ithaful Kiram, hlm. 158]. Ini asalnya . Boleh saja mencurigainya jika memang : Terlihat dari perilaku yang mengarah keburukan atau; Gelagatnya mengundang kecurigaan.  Akan tetapi, jika tidak ada hal yang aneh / tidak didapati hal tersebut, maka kita tidak boleh berpikiran buruk tentang saudara kita.  Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam membahasakan sangkaan buruk tanpa dasar kepada muslim sebagai _"u...

Your browser does not support the audio element. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٦  خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ ٧  وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ٨  يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ٩  فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ١٠  وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ ١١  اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ ١٢ وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ ١٣ ...

Ada Kaidah : لا يجوز لأحد أن يتصرف في ملك الغير بلا إذن " Tidak boleh seseorang memanfaatkan kepemilikan orang lain tanpa izinnya ." Lalu bagaimana memanfaatkan tanah tanpa ijin lalu dijadikan untuk tempat jual beli / usaha?  Prinsip dasarnya adalah bahwa mengambil keuntungan dari harta orang lain dilarang kecuali dengan kerelaan hati orang tersebut atau meminta ijin dan hal itu diijinkan, berdasarkan sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam: لَا يَحِلُّ مَالُ امْرِئٍ إِلَّا بِطِيبِ نَفْسٍ مِنْهُ " Tidak halal (mengambil atau memanfaatkan) harta seseorang kecuali dengan kerelaan dari pemiliknya. " (HR. Ahmad, no. 2017; dishohihkan syaikh al-Albani dalam Shohihul Jaami’ no. 7662 dan ‘Irwa’ Gholil, no. 1459). Memanfaatkan tanah / barang atau menguasainya tanpa seizin pemiliknya atau tanpa melalui akad yang sah, maka termasuk tindakan kedholiman.  Berbeda hal nya dengan tanah yg diijinkan untuk dimanfaatkan, meskipun tidak adanya ucapan atau akad. Namun secara umum hal ...

Ya Alloh, kabulkanlah prasangkaan teman-temanku dan orang lain terhadapku, yang selalu mengiraku ku punya banyak kekayaan dan punya segalanya. Aamiin.  Dalam hadits riwayat imam Al Baihaqi, ketika Abu Bakr as Shiddiq rodhiyallohu anhu mendengar pujian terhadap dirinya, beliau rodhiyallohu anhu senantiasa berdoa : اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ _"Ya Alloh, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Alloh, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku karena perkataan mereka."_ Jadi tidak usah minder atau sebaliknya banyaknya sangkaan yg baik kepada kita namun justru kita menjadi ujub atau takjub pada diri sendiri apalagi ...

Dari Ibnu Umar rodhiyallohu ‘anhuma, beliau berkata: Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :  المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم أعظم أجرا من الذي لا يخالطهم ولا يصبر على أذاهم "Orang beriman yang berinteraksi dengan orang-orang dan bersabar dalam menghadapi gangguan mereka itu lebih baik daripada orang beriman yang tidak berbaur dengan orang-orang dan tidak bersabar menghadapi gangguan mereka.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah [4032] dengan sanad yang hasan. Hadits ini ada pula dalam riwayat at-Tirmidzi [2507])  Petikan Pelajaran dari Hadits :  `Bergaul bersama orang-orang tentu membuat kita merasakan hal-hal yang tidak mengenakan. Kadang mendengar ucapan yang menyakitkan, dianggap remeh, dicela, dan lain-lain. Sengaja ataupun tidak, tetapi itu hal yang hampir pasti kita alami. Kadang-kadang, kita merasakan lelah karena banyak berhubungan dengan manusia.`  `Namun, Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam menjelaskan kepada kita bahwa bersabar dalam me...

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهِمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهِمْ  `"Mukmin yang bergaul/berbaur (berinteraksi sosial) dengan manusia dan ia bersabar menghadapi perlakuan buruk mereka, lebih besar pahalanya dari seorang mukmin yang tidak bergaul (tidak berinteraksi sosial) dengan manusia lain dan tidak bersabar menghadapi perlakuan buruk/gangguan mereka."` (HR. Ibnu Majah no. 4032, Ahmad no. 5022 dan lainnya. Dishohihkan Syaikh al Albani dalam shohih al Jami' no. 6651) Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau Salafush Sholih (generasi terbaik dari umat Islam) bukan hanya mengajarkan prinsip dalam beraqidah saja, namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah juga mengajarkan bagaimana berakhlak yang mulia. Maka sungguh sangat aneh jika ada yang mengklaim dirinya sebagai Ahlus Sunnah, namun tidak paham dari perkara akhlak yang mulia.  Jika ia menyatakan dirinya mengi...

Kita mesti fokus pada satu hal. Yaitu: Memelihara rasa bahwa diri kita ini masih 'buruk". Masih jauh dari status "orang baik." Meskipun kadang ada orang yang sudah lama/baru ngaji merasa : "saya lebih baik dari mereka."  Padahal dalam berthoharoh (bersuci) maupun perkara sholat masih jauh dari kata baik dan benar. Dan siapa yg menjamin amalan kita diterima? Namun anehnya kita merasa seolah paling baik, paling hebat, paling..., dan paling..., maka kata merasa paling... Ini sebetulnya adalah "penyakit" yg menjangkiti hatinya.  Yg mesti kita catat adalah meskipun kita telah banyak melakukan kebaikan di sana - sini, namun kekurangan kita masihlah lebih banyak dari amal kebaikan demikian juga akhlak kita. Siapa yang menilai akhlak kita baik? Tentu kita tidak tau atau bisa jadi kita lebih buruk dari apa yg sudah kita yakini, bahkan keburukan itu masih terus melekat pada diri kita. Oleh karenanya, introspeksi / muhasabah diri itulah yg kita butuhkan. Bia...

Harta yang bersih dan halal di tangan orang sholih sangatlah bermanfaat. Ibarat pohon kurma yang tidak menyisakan bagian sedikitpun melainkan seluruhnya bermanfaat untuk manusia. Ketika harta banyak dan hal tersebut dibawah genggaman orang kaya lagi sholih maka dengan harta nya itu ketika dia ingin menuntut ilmu akan menjadi mudah, ketika beribadah menjadi lancar, bersosialisasi menjadi gampang, bergaul semakin indah, berdakwah semakin sukses, berumah tangga menjadi stabil dan beramal sholih semakin tangguh lagi lancar. Karena posisi harta bagi orang kaya lagi sholih bisa dimanfaatkan untuk jalan - jalan kebaikan.  Sehingga dari sini, harta itu bisa untuk kebaikan juga untuk kejahatan. Maka dalam hal ini, harta itu berada pada posisi netral. Dan syari'at islam mengakui peran dan fungsi harta sangatlah penting bagi kehidupan manusia.  Maka tidak tercela bagi seseorang, terlebih bagi seorang mukmin yang sholih untuk memiliki harta kekayaan yang banyak, sebagaimana Rosululloh sho...

Alloh Ta'ala berfirman : إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ "Sesungguhnya Alloh Dia-lah Maha Pemberi rezeki. Dan Alloh lah yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat : 58) Alloh Ta'ala juga berfirman : وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا "Dan tidak ada satu makhluk pun yang melata di bumi melainkan Alloh-lah yang menjamin rezekinya." (QS. Hud: 6) Ada kaidah bahwa : `rezeki tidak akan tertukar. Usaha bisa ditiru namun kadar rejeki tidak bisa ditiru.` Adalah sahabat nabi yang bernama Ibnu Mas'ud rodhiyallohu anhu pernah mengatakan : فَإِنَّ الرِّزْقَ لَا يَسُوْقُهُ حِرْصُ حَرِيْصٍ وَلَا يَرُدُّهُ كَرَاهِيَةُ كَارِهٍ  "Sungguh rezeki itu tidaklah didapat oleh rakusnya orang yang rakus dan tidak bisa ditolak oleh tidak sukanya orang yang menolak. Contohnya orang memiliki kadar rezeki sekian, lalu dia memiliki usaha banyak dan kadang manipulasi dalam usahanya dan kadang menerjang hal-hal ya...

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rohimahulloh berkata dalam Syarh Riyadhush Sholihin : أن اﻹنسان لا يعجب بعمله، مهما عملت من اﻷعمال الصالحة لا تعجب بعملك، فعملك قليل بالنسبة لحق الله عليك. `"Janganlah seseorang bangga diri dengan amalnya. Seberapapun yang sudah kau amalkan dari amal-amal kebaikan, jangan pernah kau takjub dengan amalanmu sendiri. Amalanmu sangatlah sedikit dibandingkan hak Alloh yg tlah Alloh berikan atas dirimu."`

Alloh Ta'ala berfirman : وَاللهُ جَعَلَ لَكُم مِّنۢ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا  "Dan Alloh menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal." (QS. An-Nahl: 80) Agar kalian tinggal dan dapat beristirahat dari letihnya kesibukan.  Dalam sebuah kisah antara Abu Darda’ dan Salman Al-Farisi rodhiyallohu anhuma setelah dipersaudarakan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, ketika itu Salman melihat Abu Darda’ terlalu fokus pada ibadah sehingga menelantarkan hak dirinya dan keluarganya, Salman berkata kepadanya, إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ . “Sesungguhnya bagi Robbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.” Lalu Nabi shollallohu alaihi wa sallam pun mengomentari dengan berkata, صَدَقَ سَلْمَانُ “Salman itu benar.” (HR. Bukhari no. 1968) Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam adalah contoh sempurna, bagaimana b...

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata dalam kitabnya Iqtidha'ush Shiratil Mustaqim li Mukholafati Ashhabil Jahim : كلما كان الرجل أتم إخلاصا لله كان أحق بالشفاعة Semakin seorang itu sempurna keikhlasannya kepada Alloh (sempurna tauhidnya), maka ia akan lebih berhak mendapatkan syafa'at.  وأما من علق قلبه بأحد المخلوقين يرجوه ويخافه فهذا من أبعد الناس عن الشفاعة Adapun mereka yang menggantungkan hatinya pada salah seorang makhluk, berharap dan takut kepadanya, mereka ini termasuk manusia yang paling jauh dari syafa'at. Adalah sahabat Abu Hurairah rodhiyallohu anhu saat ia bertanya:  من أولى الناس بشفاعتك يا رسول الله ؟ من أحق بشفاعتك يا رسول الله Siapa orang yang paling pantas dengan syafaat engkau wahai Rosululloh? Siapa yang paling berhak dengan syafaat engkau wahai Rosululloh?"  Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda: لقد ظننت يا أبا هريرة! أن لا يسألني عن هذا الحديث أحد أول منك لما رأيت من حرصك على الحديث. أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة من قال ...

Mari renungkan bersama sabda Nabi ﷺ : لا تسبوا الديك فإنه يوقظ للصلاة "Janganlah kalian menghina ayam jago, karena dia membangunkan untuk sholat". (Hasan. HR. Abu Dawud: 5101 dan Ahmad 21679 dan dishahihkan al Albani) Subhanallah, kalau menghina ayam saja gak boleh, apalagi menghina manusia? Apalagi para fakir miskin yang sedang berjuang mencari nafkah? Apalagi dengan kata-kata kotor, yang sangat tidak pantas keluar dari lisan seorang muslim, apalagi seorang dai dan ustadz?! Apalagi ditertawakan secara berjama'ah? Bukankah itu kesombongan? Bukankah itu kerusakan moral? Bukankah itu melukai perasaan hati?!  Jangan pernah merendahkan siapapun, baik karena harta atau penampilannya. Bisa jadi orang yang kalian rendahkan tersebut lebih mulia darimu di sisi Allah.  Al-Munawi berkata;"Hendaknya bagi manusia untuk tidak menghina dan merendahkan seorangpun. Bisa jadi orang yang dihina itu lebih suci hatinya, lebih bersih perbuatannya dan lebih ikhlas niatnya.  Sesungguhnya me...

Adalah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : ما مِنْ مسلمٍ يَموتُ، فيشهدُ له أربعةٌ من جيرانِه  الأدنِيِن ، إنَّهم لا يَعْلَمُونَ عَنْهُ  إلا  خيرًا، إلا  قال  اللهُ  :  « قد قبلتُ  عِلمَكم فيه ، وغفرتُ  له ، ما لا تَعْلَمُونَ "Tidaklah seorang muslim yang meninggal dunia, lalu ada 4 (empat) orang tetangganya yang terdekat bersaksi untuknya, bahwasanya mereka tidak mengetahui orang ini kecuali kebaikan. Kecuali Alloh akan mengatakan : Aku sudah menerima keterangan kalian tentang orang ini. Dan aku sudah mengampuni segala (kesalahannya) yang kalian tidak mengetahuinya." (HR. Ahmad no. 13541, Ibnu Hibban dalam shohihnya no. 3026 dan ini lafadz nya. Di shohihkan Syaikh Al Albani dalam shohih At Targhib karya Al Albani no. 3515. Dan di shohihkan juga Ibnu Hajar al Asqalaani dalam Al Futuhat Robbaniyah, 4/208. Dari sahabat Anas bin Malik rodhiyallohu anhu)

Alloh Azza wa Jalla berfirman : لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ " Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (yaitu Surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya." (QS. Yunus : 26)  `Ribuan kali kita berbuat baik belum tentu orang mengingat kebaikan kita, tapi satu kali kita berbuat kesalahan akan dikenang seumur hidup.` ➡️ Itulah hukum yang berlaku di dunia ini. Maka jangan gantungkan sesuatu pada makhluk karena ia mudah lupa dan cenderung mudah menyalahkan, berbeda dengan pencipta dan pemilik alam semesta ini. Dia-lah (Alloh) akan terus mengingatnya dan mencatatnya segala kebaikan kita meski sekecil apapun kebaikan tersebut. Alloh Ta'ala berfirman :  هَلْ جَزَاۤءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُۚ Tidak ada balasan kebaikan kecual...

Agama dinasti Hafiz Asad - Basyar Asad (mantan presiden Suriah) adalah Nushairiyah, bukan Islam  Diambil dan diterjemahkan dari status ustadz Agus Hasan Bashori hafidzahulloh di : https://www.facebook.com/share/p/17ttoGoDn5/ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata : هَؤُلَاءِ الْقَوْمُ الْمُسَمَّوْنَ بالْنُصَيْرِيَّة هُمْ وَسَائِرُ أَصْنَافِ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ أَكْفَرُ مِنْ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى بَلْ وَأَكْفَرُ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ Orang-orang ini dinamakan kaum An Nushairiyah dan mereka termasuk kelompok Al Qoromithoh Bathiniyah (syiah) lebih kufur dari Yahudi dan Nashroni bahkan kekufuran mereka lebih besar dibandingankan kaum musyrikin.  وَضَرَرُهُمْ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ﷺ أَعْظَمُ مِنْ ضَرَرِ الْكُفَّارِ الْمُحَارِبِينَ مِثْلَ كُفَّارِ التَّتَارِ والفرنج وَغَيْرِهِمْ؛  Bahaya yg ada pada mereka terhadap umat Muhammad shollallohu alaihi wa sallam (umat Islam) ini lebih dahsyat dari orang - orang kafir Harbi semisal kaum Tatar, P...

Adalah imam Hasan Al-Bashri rohimahulloh pernah mengatakan : المرض زكاة البدن، كما أن الصدقة زكاة المال، فكل جسم لا يشتكي كمِثل مال لا يُزَكَّى Sakit merupakan zakat (penyuci) bagi badan, sebagaimana sedekah merupakan penyuci bagi harta. Setiap raga yang tidak pernah merasakan sakit, seperti harta yang tidak pernah dizakati.

Alloh Ta'ala berfirman : فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 'Barangsiapa yang melakukan amal kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan kebaikan)nya." (QS. Al Zalzalah : 7)  Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rohimahulloh ketika menafsirkan ayat ini, beliau berkata dalam kitab tafsirnya : وهذه الآية فيها غاية الترغيب في فعل الخير ولو قليلًا Ayat ini memberikan motivasi untuk beramal baik meskipun kecil/sedikit (sesuatu yang dianggap remeh)." (Taisir al karimir rahman fii tafsir kalamil manaan, hal. 979 perc. Mu-asasah ar Risalah - Beirut)

Your browser does not support the audio element. Bismillahirrahmanirrahiim Juz 1 Surat AL-BAQARAH (Sapi betina) Ayat 1 الۤمّۤ ۚ ١  Alif laam miim #Hakikat Huruf Mutasyabih Huruf-huruf yang ada di awal surat dalam Al-Qur'an dibuka dengan huruf abjad seperti Alif laam miim, Alif laam ra, Alif laam miim shaad, dsb memberikan penjelasan kemukjizatan Al-Qur'an. Makna pengertian huruf-huruf itu hanyalah Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu nama surat, gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad tersebut. Ayat 2 ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ Kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa #Allah menamakan Al-Qur'an dengan Al kitab yang disini berarti "yang ditulis" sebagai isyarat bahwa Al-Qur'an diperintahkan untuk ditulis. #Al-Qur'an adal...